Gambar Sampul PJOK · Bab 5 Kebugaran Jasmani
PJOK · Bab 5 Kebugaran Jasmani
Sumaryoto, Soni

23/08/2021 07:23:50

SMA 11 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

71

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Pelajaran V

Menganalisis Konsep Pengukuran

Kebugaran Jasmani

“Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” merupakan ungkapan

yang benar jika kita dalam keadaan sehat dan bugar. Untuk itu mari kita menjaga

kebugaran jasmani kita. Manfaat yang bisa kita dapatkan bila kebugaran jasmani

kita bagus adalah : (1) Mencegah terjadinya Obesitas, (2) Mencegah Terjadinya

Penyakit Jantung, (3) Mencegah terjadinya Penyakit Diabetes, (4) Menurunkan

Tekanan Darah Tinggi, (5) Menambah Kecerdasan Otak, (6) Menurunkan Resiko

Terserang Kanker, (7) Membuat Awet Muda, (8) Meningkatkan Kualitas fisik

A. Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas

keseharian tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dan masih mempunyai

cadangan sisa tenaga untuk melakukan aktivitas yang lain Cholik dan Maksum

(2007:51).

Konsep kebugaran jasmani dapat dibedakan menjadi kebugaran yang berkaitan

dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan unjuk kerja (performance). Kebugaran

yang berkaitan dengan kesehatan antara lain ditentukan oleh empat komponen

kebugaran jasmani, yaitu: (1) Daya

tahan jantung, paru-paru, dan

peredaran darah, (2) Komposisi

tubuh, (3) Kekuatan dan daya

tahan otot, dan (4) kelenturan

sendi dan otot. Komponen

kebugaran yang berkaitan dengan

kesehatan tersebut akan membantu

Gambar 5.1. Berlatih Kebugaran Jasmani

72

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

B. Konsep Pengukuran Kebugaran Jasmani

Terkait Keterampilan

1. Kecepatan

a. Meningkatkan Kecepatan

Cobalah kalian lakukan bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan

di bawah ini.

1) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter.

a) Berdiri di belakang garis start dengan sikap badan tegak dan kedua kaki

dibuka.

b) Kedua tangan di samping badan dengan sikap berlari.

c) Lari di tempat, makin lama makin cepat sambil mengangkat paha tinggi-

tinggi.

d) Setelah ada aba-aba peluit, lari secepat-cepatnya menempuh jarak.

e) Perhatikan gambar 5.30

2) Lari dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat makin lama makin

cepat).

3) Lari naik bukit (Up hill).

4) Lari menuruni bukit (Down hill).

5) Lari menaiki tangga gedung.

mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit degeneratif dan keadaan yang

berkaitan dengan aktivitas jasmani, seperti: penyakit jantung koroner, obesitas

(kegemukan), dan kelelahan sendi dan otot.

Gambar 5.30. Start lari menempuh jarak 40 atau 60 meter

73

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

b. Pengukuran Kecepatan

1) Tes Lari 60 Meter

a) Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan

b) Alat dan Fasilitas

(1) Lintasan lurus, rata, tidak licin, mempunyai lintasan lanjutan, berjarak

60 meter.

(2) Bendera start.

(3) Peluit.

(4) Tiang pancang.

(5) Stopwatch.

(6) Serbuk kapur.

(7) Formulir TKJI.

(8) Alat tulis.

c) Petugas Tes

(1) Petugas pemberangkatan.

(2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil tes.

d) Pelaksanaan

(1) Sikap permulaaan

Peserta berdiri dibelakang garis start

(2) Gerakan

(a) pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari.

(b) pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish

e) Lari masih bisa diulang apabila peserta:

(1) mencuri start.

(2) tidak melewati garis finish.

(3) terganggu oleh pelari lainnya.

(4) jatuh / terpeleset.

f ) Pengukuran waktu

Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai pelari

melintasi garis Finish.

74

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

g) Pencatat hasil

(1) hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh

jarak 60 meter dalam satuan detik.

(2) waktu dicatat satu angka dibelakang koma.

2. Kelincahan

a. Meningkatkan Kelincahan

Kelincahan (agility) adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah

arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan.

Kelincahan berkaitan dengan tingkat kelentukan.Tanpa kelentukan yang baik

seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. Selain itu, faktor keseimbangan

sangat berpengaruh terhadap kemampuan kelincahan seseorang. Cobalah kalian

lakukan bentuk-bentuk latihan kelincahan yang meliputi lari bolak-balik (shuttle-

run), lari belok-belok (zig-zag), dan jongkok-berdiri (squat thrust).

1) Lari bolak-balik (shuttle run)

a)

Lar

i bolak-balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 6-8 kali (jarak 4-5 meter).

b)

Seti

ap kali sampai pada suatu titik

finish, harus secepatnya kembali ke

titik start.

c)

Perl

u diperhatikan bahwa jarak

antara kedua titik tidak boleh

terlalu jauh, dan jumlah ulangan

tidak terlampau banyak, sehingga

menyebabkan kelelahan.

d)

Dal

am latihan ini yang diperhatikan

ialah kemampuan mengubah arah

dengan cepat pada waktu bergerak.

e) Perhatikan gambar gambar 5.32.

Gambar 5.31. Tes Lari 60 Meter

Gambar 5.32. Lari Bolak-balik (shuttle run)

75

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

2) Lari belok-belok (zig-zag)

a)

Lat

ihan ini dilakukan dengan berlari cepat secara belok-belok sebanyak

2-3kali diantara beberapa titik (misalnya 4-5titik).

b)

Jara

k setiap titik sekitar dua meter.

c)

Perh

atikan gambar 5.33.

3) Gerakan Jongkok-Berdiri (squat-thrust)

a) Jongkok sambil menumpukan kedua lengan di lantai.

b) Pandangan ke arah depan.

c) Lemparkan kedua kaki belakang sampai lurus dengan sikap badan telungkup

dalam keadaan terangkat.

d) Dengan serentak, kedua kaki ditarik ke depan, kemudian kembali ke tempat

semula.

e) Lakukan berulang-ulang dengan gerakan yang sama.

f ) Perhatikan gambar 5.33.

b. Pengukuran Kelincahan

1) Tes Lari Bolak Balik

Berikut cara untuk mengetahui atau mengukur kelincahan dengan Lari Bolak Balik.

a) Tujuan:

Untuk mengukur kelincahan seseorang mengubah posisi atau arah.

Gambar 5.33. Lari belok-belok

Gambar 5.33. Squat trust

76

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

b) Peralatan

(1) Stopwatch

(2) Lintasan lari datar panjang minimal 10 meter dengan garis batas jarak 5

meter dan lebar setiap lintasan 1,22 meter.

c) Tester

(1) 1 orang starter

(2) Pencatat waktu

(3) Pengambil waktu sesuai jumlah testi dan lintasan

d) Pelaksanaan

Pada aba-aba “bersedia” setiap testi berdiri di belakang garis atau garis

pertama di tengah lintasan. Pada aba-aba “siaap” testi dengan start berdiri

siap lari, dengan aba-aba “yaa” testi segera lari menuju garis kedua dan

setelah kedua kaki melewati garis kedua segera balik dan menuju ke garis

start. Lari dari garis start menuju garis kedua dan kembali ke garis start

dihitung 1 kali. Pelaksanaan lari dilakukan sampai ke empat kalinya bolak-

balik segera setelah menempuh jarak 40 meter. Setelah melewati garis finish

stopwatch dihentikan. Kelincahan lari dihitung sampai dengan 0,1 atau

0,01 detik. Perhatian Testi berbalik setelah kedua kaki melewati garis kedua

ataupun garis start.

C. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)

untuk usia 16-19 tahun

TKJI merupakan instrumen/alat tes untuk mengukur kesegaran jasmani yang

telah disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. TKJI dibagi dalam 4 kelompok

usia, yaitu: 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun. TKJI kelompok

usia 16-19 tahun digunakan untuk mengukur kesegaran jasmani para siswa SMA/

SMK/MA. Hal ini dikarenakan para siswa tersebut masuk dalam rentang usia

tersebut.

1. Rangkaian Tes kesegaran jasmani Indonesia untuk usia 16-

19 tahun

a. Untuk putra terdiri dari :

1)

lar

i 60 meter,

2)

gant

ung angkat tubuh (pull up) selama 60 detik.

3)

bar

ing duduk (sit up) selama 60 detik,

77

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

4)

loncat tegak (vertical jump).

5)

lar

i 1200 meter

b. Untuk putri terdiri dari :

1)

lar

i 60 meter.

2)

gant

ung siku tekuk (tahan pull up) selama 60 detik.

3)

bar

ing duduk (sit up) selama 60 detik.

4)

lonc

at tegak (vertical jump).

5)

lar

i 1000 meter

2. Kegunaan Tes

Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan

tingkat kesegaran jasmani remaja (sesuai kelompok usia masing-masing).

3. Alat dan Fasilitas

a.

Lintasan lari / lapangan yang datar dan tidak licin.

b.

Sto

pwatch.

c.

Bendera s

tart.

d.

Tian

g pancang.

e.

Nom

or dada.

f.

Pal

ang tunggal untuk gantung siku.

g.

Pap

an berskala untuk papan loncat.

h.

Serbu

k kapur.

i.

Pen

ghapus.

j.

For

mulir tes.

k.

Pe

luit.

l.

Ala

t tulis dll

4. Ketentuan Tes

TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus

dilaksanakan secara berurutan, terus-menerus dan tidak terputus dengan

memperhatikan kecepatan perpindahan butir tes ke butir tes berikutnya dalam 3

menit. Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh

dibolak-balik, dengan urutan pelaksanaan tes sebagai berikut :

78

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

a. Pertama

: Lar

i 60 meter.

b. Kedua

: gant

ung angkat tubuh untuk putra (pull up) dan gantung

siku t

ekuk untuk putri (tahan pull up).

c. Ketiga

: Bar

ing duduk (sit up)

d. Keempat

: Lon

cat tegak (vertical jump)

e. Kelima

: Lar

i 1200 meter (putra) dan Lari 1000 meter (putri)

5. Petunjuk Umum

a. Peserta

1) Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan tes.

2) Diharapkan sudah makan maksimal 2 jam sebelum tes.

3) Memakai sepatu dan pakaian olahraga.

4) Melakukan pemanasan (warming up).

5) Memahami tata cara pelaksanaan tes

6) Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak mendapatkan

nilai / gagal.

b. Petugas

1) Mengarahkan peserta untuk melakukan pemanasan (warming up).

2) Memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat petugas.

3) Memberikan pengarahan kepada peserta tentang petunjuk pelaksanaaan tes

dan mengijinkan mereka untuk mencoba gerakan-gerakan tersebut.

4)

Memp

erhatikan kecepatan perpindahan pelaksanaan butir tes ke butir tes

berikutnya dengan tempo sesingkat mungkin dan tidak menunda waktu.

5)

Tida

k memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes

atau lebih.

6)

Menc

atat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per butir

tes.

79

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

c. Tabel Nilai TKJI

Tabel 2. Nilai TKJI Untuk Putra Usia 16-19 Tahun

Nilai

Lari

60 meter

Gantung

angkat

tubuh

Baring

duduk

Loncat

tegak

Lari

1200 meter

Nilai

5

S.d – 7,2”

19 - Keatas

41 - Keatas

73 Keatas

s.d – 3’14”

5

4

7.3” – 8,3”

14 – 18

30 – 40

60 – 72

3’15” – 4’25”

4

3

8,4” – 9,6”

9 – 13

21 – 29

50 – 59

4’26” – 5’12”

3

2

9,7” – 11,0”

5 – 8

10 – 20

39 – 49

5’13” – 6’33”

2

1

11,1” dst

0 - 4

0 – 9

38 dst

6’34” dst

1

Tabel 3. Nilai TKJI untuk Putri Usia 16-19 Tahun

Nilai

Lari

60 meter

Gantung

angkat

tubuh

Baring

duduk

Loncat

tegak

Lari

1200 meter

Nilai

5

S.d – 8,4”

41” - keatas

28 Keatas

50 Keatas

S.d – 3’52”

5

4

8,5” – 9,8”

22” – 40”

20 – 28

39 – 49

3’53” – 4’56”

4

3

9,9” – 11.4”

10” – 21”

10 – 19

31 – 38

4’57” – 5’58”

3

2

11,5” – 13,4”

3” – 9”

3 – 9

23 – 30

5’59” – 7’23”

2

1

1113,5” dst

0” – 2”

0 – 2

22 dst

7’24” dst

1

Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai

hasil kasar. Mengapa disebut hasil kasar ? Hal ini disebabkan satuan ukuran yang

digunakan untuk masing-masing butir tes berbeda, yang meliputi satuan waktu,

ulangan gerak, dan ukuran tinggi.

Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang sama

yaitu NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai, maka

dilanjutkan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir TKJI. Hasil

penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran

jasmani remaja.

80

Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK

Semester II

Tabel 4. Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

No

Jumlah nilai

Klasifikasi Kesegaran

Jasmani

1.

22 – 25

Baik sekali ( BS )

2.

18 – 21

Baik ( B )

3.

14 – 17

Sedang ( S )

4.

10 – 13

Kurang ( K )

5.

5 – 9

Kurang sekali ( KS )

D. Ringkasan

Kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan, yaitu: (1) Daya tahan jantung,

paru-paru, dan peredaran darah, (2) Kekuatan dan daya tahan otot, (3) kelenturan

sendi dan otot, dan (4) komposisi tubuh. Kebugaran yang berkaitan dengan

keterampilan, yaitu: kecepatan dan kelincahan. Semua komponen kebugaran

jasmani yang berkaitan dengan kesehatan dan keterampilan dapat ditingkatkan

dengan berbagai bentuk latihan yang sesuai dan aturan yang benar. Kita juga dapat

mengetahui kemampuan untuk setiap komponen dengan melakukan berbagai tes

untuk mengukur komponen-komponen tersebut.